bubar sambil sebelumnya nonton five minutes!!!
wuuuuuu rame bgd euy!!!!
oia ada menunya juga....
yummy!!!
ku tak ingin melihat perpecahan hentikan semua! jangan biarkan keegoisan mengkomando kita jangan biarkan keegoisan menjadi virus yang tak bisa kita hapus dan meracun dalam hati kita teman...kita adalah satu kita adalah sepuluh satu kita harus bersatu langkah kita menyatu kita satu kita bersandar dalam pertautan kita berpegang dalam duka akankah kerap sudah segala anyaman kisah? yang baru kita rangkai dengan jemari kita ? yang kita taburkan dengan peluh dan rasa lelah ? yang kita hiasi dengan kebersamaan ? teruskanlah rajutan kisah kita hingga senja datang jangan biarkan kelam datang menjemput merajut hingga semua hanya ilusi kawan... hari ini lilin berkedip dalam deras derai air mata hari bersaksi dalam segala peristiwa kawan........... bersatulah ! |
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi:novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhirAwal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Langkah menyusun narasi (fiksi):
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
3. EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:
Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
Peranan majalah dinding di sekolah
Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang
subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan
sehat dengan diameter kira-kira 1,5
sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat
dan dikelupas sampai bersih kira-kira
sepanjang 10 cm.
Langkah menyusun eksposisi:
Menentukan topik/ tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
4. ARGUMENTASI
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.
Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya:
Disiplin kunci sukses berwirausaha
Teknologi komunikasi harus segera dikuasai
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial
Langkah menyusun argumentasi:
Menentukan topik/ tema
Menetapkan tujuan
Mengumpulkan data dari berbagai sumber
Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi
5. PERSUASI
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.
Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya:
Katakan tidak pada NARKOBA1. Buka www.youtube.com
4. Setelah file ditampilkan, copy link yang disediakan.
Selesai!!
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
PUISI LAMA
Ciri-ciri puisi lama:
Yang termasuk puisi lama adalah:
PUISI BARU
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:
Di samping itu, pantun juga turut mempunyai kedudukan yang istimewa dalam pertumbuhan serta perkembangan puisi Melayu lama. Pantun sebagai jenis puisi Melayu lama yang tertua dan asli amat diminati. Ini terbukti, pantun digunakan secara meluas dalam kegiatan-kegiatan hidup harian dan seni budaya masyarakat Melayu lama, seperti dalam acara permainan, hiburan, majlis keramaian, adat istiadat atau upacara. Justru itu, pantun pantun dari segi isi atau temanya terdapat beberapa jenis. Antaranya yang penting tentang teka-teki, jenaka, kasih sayang, nasihat, budi, nasib, perantau, adat, kepahlawanan, peribahasa, kias ibarat dan agama. Meskipun begitu, penentuan jenis-jenis isi atau tema tersebut bukanlah mutlak. Ini kerana dalam setiap jenis isi pantun itu, lazimnya terdapat juga isi atau persoalan lain. Penentuannya lebih dilihat pada isi yang menjadi latar dan dasar perkembangannya dengan isi atau persoalan lain yang berhubungan.
Pantun yang isinya mengemukakan tentang "nasihat", "adat" dan "agama" pada umumnya adalah mudah dikenali serta difahami. Pantun "nasihat" misalnya, lebih jelas bersifat mengajar atau memberi nasihat ke arah melakukan sesuatu yang baik dan meninggalkan yang buruk.Walaupun demikian, isi tentang "adat" dan "agama" tidak kurang pula yang lebih serius serta mendalam persoalan isinya. Umapamanya, persoalan adat yang berkaitan dengan norma-norma adat, peraturan atau undang-undang dan persoalan agama yang berkaitan dengan Keesaan Allah dan balasan hari kemudian.
Pantun jenis "peribahasa" juga mudah dikenali, iaitu melalui penyampaian isinya menggunakan peribahasa-peribahasa yang begitu jelas bentuk serta susunannya. Bagi pantun "kias dan ibarat" pula, sesuai dengan namanya maka setiap isi yang disampaikan atau dikemukakan itu adalah bersifat kiasan, ibarat atau perbandingan. Dengan demikian, pernyataan isinya selalu ditemui dalam bentuk peribahasa; tetapi gambaran pernyataannya lebih halus, luas dan mendalam. Pada pantun "teka-teki" yang memerlukan jawapan adalah merupakan satu daripada alat untuk menggerakkan cara berfikir secara spontan dam membina kemahiran berfikir dengan tepat.
Pantun "jenaka" yang unsur kejenakaan atau kelucuannya terhasil daripada gambaran keanehan dan keganjilan perlakuan itu, terdapat unsur-unsur pengajaran, nasihat dan sindirannya di dalamnya.
a cos x + b sin x = K cos (x-a)
dengan :
K = Öa2 + b2 dan tg a = b/a Þ a = ... ?
Kuadran dari a ditentukan oleh kombinasi tanda a dan b sebagai berikut
| I | II | III | IV |
a | + | - | - | + |
b | + | + | - | - |
keterangan :
a = koefisien cos x
b = koefisien sin x